Minggu, 08 Agustus 2010

Hati-hati Mengajar Anak Menyanyi !

Filled under:

Bapak-bapak, ibu-ibu,lagu anak-anak yang populer ternyata mengandung banyak kesalahan.
Mengajarkan kerancuan, Dan menurunkan motivasi pada anak – anak..


Mari Kita buktikan :

1). “Balonku Ada 5… Rupa-rupa warnanya… Merah, kuning, kelabu.. Merah,   muda Dan biru… Meletus balon hijau, dorrrr!!!”
Perhatikan warna-warna kelima balon tsb, kenapa tiba2 muncul warna   hijau?
Jadi jumlah balon sebenarnya Ada 6, bukan 5 !

2). “Aku seorang kapiten… Mempunyai pedang panjang…kalo berjalan   Prok..prok..prok… Aku seorang kapiten!”
Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait   kedua Dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi). Harusnya dia tetap  konsisten, Misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia   bernyanyi :
“mempunyai sepatu Baja (bukan pedang panjang)… Kalo berjalan
Prok..prok..prok..” nah, itu baru klop! Jika ingin cerita tentang   Pedangnya, harusnya dia bernyanyi : “mempunyai pedang
panjang… Kalo   berjalan Ndul..gondal..gandul.. Atau srek.. Srek.. Srek..” itu baru   sesuai dgn Kondisi pedang panjangnya!

3). “Bangun tidur Ku terus mandi.. Tidak lupa menggosok gigi.. Habis mandi   Ku tolong ibu.. Membersihkan tempat tidurku..”
Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur.   Lagu Ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara  baik dalam   menyelesaikan Tugasnya Dan selalu terburu-buru.   Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu Dan tidak langsung Membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah Dan telanjang!

4). “Naik-naik ke puncak gunung.. Tinggi.. Tinggi sekali..kiri kanan   kulihat Saja.. Banyak pohon cemara..2X”
Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan   motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki
gunung yang Tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki lalu Jadi bingung Dan gak tau mau berbuat apa,
bisanya Cuma noleh ke kiri ke kanan Aja, gak maju2!

5). “Naik kereta api tut..tut..tut.. Siapa hendak turut ke Bandung .. Sby..   Bolehlah naik dengan naik percuma..ayo kawanku lekas
naik.. Keretaku tak Berhenti lama”
Nah, yg begini ini yg parah! Mengajarkan anak-anak kalo sudah dewasa Maunya gratis melulu.
Pantesan PJKA rugi terus! Terutama jalur Jakarta-Malang Dan Jakarta-Surabaya!

6). “Di pucuk pohon cempaka.. Burung kutilang berbunyi.. Bersiul2 sepanjang Hari dg tak jemu2..mengangguk2 sambil
bernyanyi tri li li..li..li..li..li..”
Ini juga menyesatkan Dan tidak mengajarkan kepada anak2 akan realita yg Sebenarnya.
Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit..cuit ! Kalo tri li Li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang.
(catatan: acara lagu anak2 dengan presenter Agnes Monica waktu dia masih kecil Adalah Tra la la tri li li!), bukan burung!

7). “Pok ame ame.. Belalang kupu2.. Siang makan nasi, kalo malam minum Susu..”
Ini jelas lagu dewasa Dan tidak konsumsi anak2! Karena yg disebutkan di atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan anak  kecil. Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak malem ya minum susu!

8). “Nina bobo Nina bobo oh Nina bobo… Kalau tidak bobo digigit nyamuk”
Menurut psikolog : sekian tahun anak2 Indonesia diajak tidur dgn lagu yg penuh nada mengancam!

9). “Bintang kecil dilangit yg biru…”
(Bintang khan adanya malem,lah kalo malem bukannya langit warnanya hitam?)

10). “Ibu Kita Kartini…harum namanya”
(Namanya Kartini atau Harum,  yakssss?)

11). “Pada Hari minggu……………naik delman istimewa kududuk di muka”
(Nah, gak sopan khan.. masaaaak dimuka????)

12). “Cangkul-cangkul,cangkul yang dalam, menanam jagung
dikebun Kita…”
(kalo mau nanam jagung, ngapain dalam-dalam emang Mau bikin sumur?

Jadi bapak2, ibu2….. hati2 ya dalam memberi pelajaran…..

Sumber: http://okto.silaban.net/

1 komentar:

  1. memangnya masih ada anak yang menyanyikan lagu ini ? biasanya kalau diberikan mainan microphone anak , yang dinyanyikan justru lagu umum

    BalasHapus