Untuk Anda. Wahai para gadis yang sedang menanti datangnya seorang pangeran idaman yang akan mengajak ke jenjang pernikahan.
Perbaiki Diri…Mengapa harus memperbaiki diri ? Pasanganmu adalah pasti sesuai dengan dirimu. Perempuan yang baik pasti akan mendapatkan laki-laki yang baik dan sebaliknya laki-laki yang baik akan mendapatkan perempuan yang baik. Dengan memperbaiki diri, seorang perempuan bisa memperbaiki akhlak kepada orang tua, tetangga, sahabat dan masyarakat sekitar. Seseorang akan terlihat akhlaknya dengan melihat interaksi yag baik antara dirinya dengan lingkungan terdekatnya. Perbaiki hubungan dengan Sang pencipta. Ini adalah sebuah pondasi seorang perempuan artinya ketergantungannya yang tinggi pada takdir dan ketentuan Allah SWT akan menjadi jalan agar dalam menjalani kehidupan sambil menanti sang pangeran bisa dilalui dengan melaluinya dengan amal kebaikan. Setiap insan sudah ditentukan jodohnya. Hanya perlu kesabaran dalam menantinya.
Timba Ilmu….ilmu yang akan bermanfaat saat mengarungi rumah tangga. Seperti ilmu menata rumah, memasak, kesehatan calon ibu, kesehatan keluarga, menata dan merias diri, mengasuh dan mendidik anak, membahagiakan suami. Yang paling penting adalah ilmu menerima sifat dan tabiat suami apa adanya. Artinya ilmu adaptasi dan komunikasi yang baik. Inti dari pernikahan adalah menyatukan dua sifat yang berbeda, adat yang berbeda, semua berbeda dalam satu bangunan yang utuh. Ilmu agama yang akan menjadi pondasi dasar dar semua ilmu di dunia perlu dipelajari saat waktu itu belum tiba.
Sabar dan Tawakal….setelah dua tips di atas dilaksanakan, tips ketiga adalah sabar dan tawakal. Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun namun yang ditunggu belum datang juga. Disinilah ujian seorang gadis. Kesabaran diuji saat masa penantian. Apakah sabar menunggu sambil mengisi hari dengan kebaikan ataukah tidak bersabar dengan melakukan hal yang tidak diinginkan. Kepasrahan totalitas selain mendatangkan pahala, akan mendatangkan kemudahan dalam menanti pasangan.
Belajar dari kehidupan orang yang telah berumah tangga. Ada yang cepat menikah tapi cepat juga berpisah. Ada yang menikah tahunan tapi belu dikaruniai keturunan. Ada yang tahunan menikah tapi ekonominya murat marit. Ada yang diberi keturunan tapi anaknya sakit-sakitan. Ada yang begini dan begitu.
Nikmati masa sendiri. Nikmati dengan terus bertambah amal dan kebaikan. Tidak usah menangis karena malu dengan ejekan dan sindiran tetangga. Anda tahu ? perempuan yang sudah menikah, menangisnya lebih sering dan kencag dibanding perempuan yang masih sendiri. Pikirkan semua kebaikan yang Allah SWT berikan. Pikirkan langkah luas yang bisa dilakukan saat ini. Pikirkan di luar sana banyak orang yang membutuhkan pendampingan, bantuan tenagamu. Bekerja maksimal saat masih sendiri. Saat menikah dan memiliki anak gerak untuk memberdayakan masyarakat akan sangat terbatas dan tidak seluas waktunya saat masih sendiri. Banyak hal bisa dilakukan saat sendiri dibanding saat sudah menikah.
Keep Spirit and Smile wahai para gadis, akan tiba saatnya kelak ada seorang pangeranmu yang akan membawaku ke dalam kehidupan rumah tangga yang bahagia, yang dilandasi atas kasih dan sayang. Apapun warna warni dalam kehidupan rumah tanggamu kelak, itu adalah pelangi rumah tangga yang memberikan energi bagi kehidupan.
Perbaiki Diri…Mengapa harus memperbaiki diri ? Pasanganmu adalah pasti sesuai dengan dirimu. Perempuan yang baik pasti akan mendapatkan laki-laki yang baik dan sebaliknya laki-laki yang baik akan mendapatkan perempuan yang baik. Dengan memperbaiki diri, seorang perempuan bisa memperbaiki akhlak kepada orang tua, tetangga, sahabat dan masyarakat sekitar. Seseorang akan terlihat akhlaknya dengan melihat interaksi yag baik antara dirinya dengan lingkungan terdekatnya. Perbaiki hubungan dengan Sang pencipta. Ini adalah sebuah pondasi seorang perempuan artinya ketergantungannya yang tinggi pada takdir dan ketentuan Allah SWT akan menjadi jalan agar dalam menjalani kehidupan sambil menanti sang pangeran bisa dilalui dengan melaluinya dengan amal kebaikan. Setiap insan sudah ditentukan jodohnya. Hanya perlu kesabaran dalam menantinya.
Timba Ilmu….ilmu yang akan bermanfaat saat mengarungi rumah tangga. Seperti ilmu menata rumah, memasak, kesehatan calon ibu, kesehatan keluarga, menata dan merias diri, mengasuh dan mendidik anak, membahagiakan suami. Yang paling penting adalah ilmu menerima sifat dan tabiat suami apa adanya. Artinya ilmu adaptasi dan komunikasi yang baik. Inti dari pernikahan adalah menyatukan dua sifat yang berbeda, adat yang berbeda, semua berbeda dalam satu bangunan yang utuh. Ilmu agama yang akan menjadi pondasi dasar dar semua ilmu di dunia perlu dipelajari saat waktu itu belum tiba.
Sabar dan Tawakal….setelah dua tips di atas dilaksanakan, tips ketiga adalah sabar dan tawakal. Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun namun yang ditunggu belum datang juga. Disinilah ujian seorang gadis. Kesabaran diuji saat masa penantian. Apakah sabar menunggu sambil mengisi hari dengan kebaikan ataukah tidak bersabar dengan melakukan hal yang tidak diinginkan. Kepasrahan totalitas selain mendatangkan pahala, akan mendatangkan kemudahan dalam menanti pasangan.
Belajar dari kehidupan orang yang telah berumah tangga. Ada yang cepat menikah tapi cepat juga berpisah. Ada yang menikah tahunan tapi belu dikaruniai keturunan. Ada yang tahunan menikah tapi ekonominya murat marit. Ada yang diberi keturunan tapi anaknya sakit-sakitan. Ada yang begini dan begitu.
Nikmati masa sendiri. Nikmati dengan terus bertambah amal dan kebaikan. Tidak usah menangis karena malu dengan ejekan dan sindiran tetangga. Anda tahu ? perempuan yang sudah menikah, menangisnya lebih sering dan kencag dibanding perempuan yang masih sendiri. Pikirkan semua kebaikan yang Allah SWT berikan. Pikirkan langkah luas yang bisa dilakukan saat ini. Pikirkan di luar sana banyak orang yang membutuhkan pendampingan, bantuan tenagamu. Bekerja maksimal saat masih sendiri. Saat menikah dan memiliki anak gerak untuk memberdayakan masyarakat akan sangat terbatas dan tidak seluas waktunya saat masih sendiri. Banyak hal bisa dilakukan saat sendiri dibanding saat sudah menikah.
Keep Spirit and Smile wahai para gadis, akan tiba saatnya kelak ada seorang pangeranmu yang akan membawaku ke dalam kehidupan rumah tangga yang bahagia, yang dilandasi atas kasih dan sayang. Apapun warna warni dalam kehidupan rumah tanggamu kelak, itu adalah pelangi rumah tangga yang memberikan energi bagi kehidupan.
Source: edukasi.kompasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar